Senin, 26 April 2010

BUKIT DAUN dan kisahku



Ya' pertama kalinya melihat judul,pasti terbesit pikiran..hmmm bukit,ketinggian dibawah 1000 m dpl,ndak jauh,bisa ditempuh P-P dalam sehari,kurang menantang,tidak ada yang menarik..tapi maaf para pembaca..bagi saya Bukit Daun menorehkan kisah yang dalam dalam perjalanan saya sebagai pecinta gunung dan alamnya.deskripsi diatas jauh dari yang anda bayangkan..
Di Bukit daun itulah perjalanan terlama dalam sejarah saya mendaki gunung untuk menuju satu lokasi..lama dikarenakan didalam perjalanan;

Pertama mencari warga setempat/kuncen yang bersedia mengantar tapi tidak segera dapat,kedua medan yang berat dan (sepertinya) tidak pernah dilalui manusia,ketiga sempat nyasar sebentar di awal perjalanan,keempat saya cidera di hari kedua dan ditambah lagi dalam perjalanan turun),kelima masa pemulihan saya di desa selama 2 hari termasuk ritual kuncennya..





Sedikit profile tentang Bukit Daun

Ketinggian: 2467 m dpl
Desa terdekat Bermani Ulu Raya.
Start pendakian Kebun teh bermani ulu +-600 m dpl
lama tempuh estimasi jika normal tanpa halangan 2 hari p-p.
versi Adrian 3 hari 3 malam..
Beberapa fakta lain:

-Walaupun dinamakan bukit,tapi ketinggian bukit daun melebihi 1000 m dpl.
-Masuk dalam kabupaten rejang lebong dengan ibukota Curup.
-Salah satu gunung tertinggi di propinsi Bengkulu
-Salah satu gunung di deretan pegunungan bukit barisan wilayah bengkulu.
-Di kaki bukit daun,terdapat obyek wisata alam yang menarik untuk dikunjungi,telaga tujuh warna dan telaga gadang.yang sayangnya potensi ini belum tergarap dengan baik.
-Di sebelah..kurang lebih..km terdapat Bukit Kaba,di sebelah...terdapat bukit hulumayus dan bukit gedang hululai...disebelah..terdapat Danau Tes yang konon Sumanto pernah berencana datang untuk menantang naga penunggu danau tes.hehe

Untuk menuju Bukit Daun..
pertama kita menuju ke propinsi Bengkulu dulu pastinya..
Dari ibukota bengkulu menuju curup kurang lebih 80 km,dari Curup kemudian menuju ke desa bermani ulu raya kurang lebih 20 km..
Selain dari bengkulu untuk menuju Curup bisa ditempuh dari Lubuk linggau,Sumsel kurang lebih 60 km kemudian menuju desa yang sama.
dari desa tersebut kita menuju kebun teh terdekat.dari kebun teh dimulailah pendakian yang menantang....

Catatan (selanjutnya akan saya lengkapi,sekembali ke tanah air dan saya buka diary)
Bukit DAun,gunung pertama yang dituju dalam ekspedisi sumatra 2007..
team: Adrian,Kang Topa,Hambali a.k.a Gembel.
dan tentu warga bermani ulu raya yang ikut mengantar kami:
-Kak Heri,Kak Samsul,Kak....,dan atas seijin Kak Ridwan selaku sesepuh bukit daun..

Hari pertama

- Dari Lubuk linggau menuju Curup, dari Curup mencari desa terdekat berdasarkan peta.yakni desa Bermani ulu raya.sampai didesa hari mulai gelap,terdengar adzan magrib dan saya memutuskan berhenti di musholla terdekat untuk sholat.usai sholat maghrib kami ngobrol dengan warga yang sedang berada di musholla,dari percakapan itulah kami jadi tahu kalo warga yang tinggal di bermani ulu raya kebanyakan adalah transmigran dari pulau jawa,dan berlangsunglah percakapan yang akrab..kemudian salah seorang sesepuh warga trans mengajak kami singgah dirumah beliau dan akhirnya kami menginap disana selama 3 hari..

Hari Kedua

-Pagi dah menyapa dan kita semua masih belum beranjak,wajar masih ingin menikmati segarnya udara pegunungan...
di hari kedua,tujuan pertama mencari guide atau penduduk yang biasa ke gunung kemudian silaturahmi ke pak kades untuk melapor diri..sampai malam tiba,kami belum menemukan orang yang biasa naik ke bukit daun.

Hari Ketiga

-Mulai ada titik cerah,akhirnya bertemu dengan kak Ridwan..beliau adalah orang asli rejang dan kuncen bukit daun. dari kak Ridwan ada beberapa orang yang bersedia mengantar. dan berangkatlah kita pada siang hari setelah pkl 13.00 siang..
start dari perkebunan teh diatas desa bermani ulu raya.start awal pendakian +- 700 m dpl. perjalanan awal lebih banyak menanjaknya daripada bonus track.dan jalur harus dibuka terlebih dahulu dengan parang,karena melewati belukar dan bekas perkebunan..betul2 banyak menguras tenaga di hari pertama ini. dan kami memutuskan ngecamp disekitar ketinggian +-1000 m dpl. vegetasi masih campuran antara bekas perkebunan-perdu menuju hutan gunung bagian bawah.

Hari keempat
Pagi jam 10.00 memulai lagi perjalanan setelah mengisi bensin perut,mie dan nasi...(-:
kemudian memasuki hutan pegunungan bagian bawah(Lower montane forest)setelah 2 jam jalan dengan ciri2 batang pohon sudah ada lapisan lumut dan kelembapan tinggi,beberapa anggrek mulai menampakan diri,tapi untuk Nepenthes tidak terlihat sama sekali pada ketinggian 1200 m dpl.di ketinggian ini kami sempat hilang orientasi menuju ke arah gunung kepala monyet tapi berkat kecermatan mr.gembel menlihat ulang gps dan insting kak heri akhirnya bisa teratasi..dan pada hari ini penambahan ketinggian tidak terlalu banyak dan kami ngecamp di ketinggian +-1400 m dpl.karena tanpa disadari hari sudah mulai gelap. dihari keempat ini kita mulai kehabisan air karena dirasa kesempatan untuk mendapatkan sumber air diperjalanan selanjutnya minim. maka malam itu juga kami mulai menderes rotan untuk dikumpulkan airnya dalam botol air mineral satu liter.
kemudian kami mulai membikin api unggun. untuk megusir nyamuk gunung yang ganas.

Hari keempat tengah malam
satu persatu mulai mengantuk,tinggal saya dan 2 orang masih terjaga..bukit daun sudah nampak karena langit malam yang cerah...entah karena saya berhalusinasi atau "efek gema"dari kampung di kaki gunung. pelan2 saya dengar suara gamelan dari arah bukit daun..awalnya pelan,lama kelama2an semakin jelas..
uniknya nada gamelan tidak seperti pada umumnya.ada nada tersendiri..sulit untuk dideskripsikan disini. dan semenjak saya dengar suara tersebut saya putuskan diam tidak berkomentar,pura2 tidak dengar sambil menikmati pemandangan di langit..
dan akhirnya saya pun diserang kantuk juga dan segera menempatkan diri di tenda,mencari posisi wuenak.
saya merasa tidur nyaman sekali..serasa tidur berjam2.dan kisah lain berlanjut..
ditengah tidur saya bermimpi bertemu gadis ehm cewek sexy dengan pakaian baju tradisional (seperti kemben)di suatu tempat seperti rumah tua. si cewek menarik2 tangan saya sembari menunjuk ke bukit daun dan tidak berkata sepatah pun dengan ekpresi beku..segera saya bangun dengan kaget..jam sudah menunjukkan pukul 6 pagi.

Hari ke lima

Pagi sekitar jam 6,Saya lihat kak Heri dan Samsul sudah mulai berkemas..mendadak kak Samsul mendekati saya dan bertanya "Saya lihat semalam ada cahaya masuk ditenda,saya yakin Adrian pasti bermimpi atau mungkin teman yang lain satu tenda juga bermimpi?.karena itu semacam pertanda,mimpi apa semalam?"
saya ceritakan mimpi saya dan kata Kak Samsul. "ya itu pertanda bagus,boleh melanjutkan perjalanan,klo mimpinya buruk hari ini juga kita harus turun"
hmmm..kadang ada misteri yang memang belum terjelaskan dalam perjalanan ini gumamku.dari gamelan dan cewek sexy..

Setelah semua rombongan berkemas dan perjalanan dilanjutkan kembali.
Medan semakin berat,karena jalur sepertinya tidak pernah dilewati manusia sebelumnya.kadang tiap jalan kami terpaksa berhenti kadang bergantian untuk membabat rotan/semak yang menghalangi jalan..dan untuk menyemangati, saya atau teman lain berteriak "Hajar JAY!!"

Kira2 perjalanan kaki 3 jam dari 'pos' sebelumnya, kak Heri menemukan sumber air yang terdapat di 'jurang' yg curam yg membelah jalur pendakian. dengan perasaan kemenangan kak Heri mulai turun mengambil air yg terdapat didasar jurang yg krg lebih 25 meter dalamnya.sumber aair tidak mengalir karena musim kemarau,namun beberapa jerigan dan botol aqua dapat terpenuhi akhirnya. dan bisa ditebak kualitas airnya yang keruh sehingga kami saring lagi pakai kain..
puas mengisi supply air,kami lanjut perjalanan, medan benar tidak ada bonus sama sekali..2 jam perjalanan berikutnya kaki saya yang kanan mendadak kram..dan saya terpelanting karena salah melangkah ketika sedang menahan sakit..jadilah perjalanan berikutnya menjadi lamban dan lamban..

Kemudian siang hari sekitar jam 2,altimeter menunjukkan ketinggian 1900 m dpl,yang artinya tinggal kurang lebih 500 meter lagi sampai dipuncak..
diluar dugaaan ketika saya sedang menahan sakit di kaki kanan dengan jalan tertatih2, saya melihat gerombolan rossete N.pectinata untuk pertama kalinya. ya! penampakan Nepenthes pertama kalinya di Bukit daun setelah menempuh perjalanan beberapa hari..!!

N.pectinata di bukit daun,bentuk kantung bawahnya bulat telur-gemuk,hampir menyerupai N.belii tapi dengan ukuran kantung lebih besar +-15 cm..
segera rasa sakit yg sudah menggelayut di kaki kanan sirna seketika(utk sementara hehe,this is just begining of another suffering)...
saya mencoba berinteraksi dengan segerombolan Nepenthes itu,saya seperti mendengarkan kisah jutaan tahun yang lalu tentang 'diaspora' jenis ini dari gunung lain yang menyebabkan mereka terdampar dan beradaptasi disini..
kemudian saya menyiapkan kamera,begitu juga dengan Gembel dengan kamera barunya pada waktu itu..memfoto dari berbagai sudut kemudian saya meminta pak Tofa untuk menyiapkan peralatan untuk mengkoleksi spesimen..sedangkan para penunjuk jalan,Kak Heri,Samsul memilih beristirahat sembari mencari jalur menuju puncak.

Beberapa bagian dari Nepenthes selanjutnya diambil untuk spesimen,yang selanjutnya di kirim Ke Herbarium Bogoriense dan ANDA..
selesai mengkoleksi spesimen,saya mulai mengamati sekeliling,mencatat tentang kondisi vegetasi dan melihat ke dahan2 pohon yang tinggi dengan harapan ada jenis lain selain N.pectinata disini..

Dari tempat saya berdiri keliatan dari pohon yg tinggi nampak beberapa individu N.spathulata menempel di dahan.
adalah tipikal N.spathulata dalam kaitan populasinya di pohon,lebih terlihat jarang dan terlihat sepert individual plant, tersebar, tidak seperti N.adrianii yang membentuk gerombolan tanaman,hampir mendominasi/memenuhi dahan pohon hingga penuh.

Dirasa tidak memungkinkan untuk mengambil specimen N.spathulata di pohon,saya melnjutkan perjalanan,dan selama perjalanan menuju puncak dikanan kiri terdapat 'lembaran' karpet N.pectinata.
Keberuntungan saya pada hari itu karena saya menemukan biji dari N.pectinata, merupakan kesempatan yang langka menjumpai biji atau bunga dari N.pectinata dialam karena N.pectinata lebih aktif memperbanyak diri secara vegetatif dibanding generatif. yang selanjutnya biji yang saya koleksi ini saya sebarkan ke anggota KTKI,untuk disemai..(sampe sekarang belum terdengar laporannya,bagaimana perkembangan bijinya..hehehe)

Senin, 18 Januari 2010

List Gunung2 Di Sumatera yang telah saya kunjungi..

Sejak tahun 2004 ekpedisi saya ke Sumatra,lebih fokus pada gunung dan dataran tinggi bukit barisan.
Hutan pegunungan sumatera menarik untuk dijelajahi karena ide utamanya adalah "napak tilas" dari sebaran jenis2 tanaman pegunungan dari sumatra ke jawa. mengapa sumatra? karena klo kita merunut asal usul tanaman pegunungan sumatra jawa berasal dari deretan pegunungan yang bermuara dari himalaya..{sebutlah deret himalaya}.
(ref,Van steenis,1974)
Di hutan pegunungan sumatra kita bisa lihat dari beberapa jenis tanaman yang endemik(terbatas pada satu lokasi) dan beberapa jenis tanaman yang berpenyebaran luas akan tetapi terbatas di Sumatra saja hingga beberapa jenis tanaman yang berhasil "menyebrang" ke Jawa.
dibawah ini list gunung2 diSumatra yang telah saya kunjungi.

NB= tidak semua gunung dibawah ini saya capai puncaknya, karena puncak bukan tujuan ekspedisi.

Lampung
1.Gunung Tanggamus (2004)
2.Gunung Pesagi (2004)

Sumatera Selatan
3.Gunung Dempo (2004)

Jambi
4.Gunung Tujuh (2004,2007)
5.Gunung Sangkar (2004)

Bengkulu
6.Bukit Daun (2007)

Sumatera Barat
6.Gunung Talang (2004)

Sumatera utara
7.Gunung Sinabung (2007)
#8.Gunung SiKempet (2007,2009)
#9.Gunung Toilet duduk (2009)
#10.Gunung Sebrang propinsi (2009)
#11.Gunung Racun kopi (2009)

#= Saya tidak sebut lokasi detailnya,untuk keamanan flora disana..time will tell my friend...

Rabu, 06 Januari 2010

Selamat tahun baru 2010

Met tahun baru, dan pastinya akan menjadi tahun dengan bermacam cerita dan peristiwa.
Mari berdoa dan berkarya lebih baik..

Rabu, 13 Mei 2009

Gunung Ungaran,Maret 2009

Untuk kali keduanya feat Terpal saya menuju Gunung Ungaran dengan puncaknya tertingginya 2050 m dari permukaan laut (berdasarkan peta).Rute kendaraan yang ditempuh Semarang-Bandungan-Candi Gedong songo dapat ditempuh selama satu jam saja karena kami berangkat dari Semarang pukul 10 malam dan selanjutnya "ngecamp" di rumah Pak Rohmat yang akan mengantar menuju lokasi esok paginya.banyak para pendaki yang menyarankan ke saya untuk tidak melewati jalur gedong songo karena medannya yang terjal tanpa bonus track.tapi berkat guide local (Putra Pak Rohmat) kamipun dilewatkan jalur alternative melingkari gedong songo,jalur relative ada bonus track landai dan memang ada benarnya kata rekan2 pendaki,jalur gedong songo dilihat dari jalur alternative nampak terjal karena melewati satu bukit.selain itu juga jalur gedong songo tidak gratis karena musti bayar tiket untuk masuk..hehe..

Pada awal perjalanan kami melewati perkebunan,dari perkebunan tersebut nampak Rawa Pening,Gunung Merbabu,Gunung Merapi dan disudut arah ke barat nampak Sindoro Sumbing.
Pemandangan yang menarik,pas kebetulan langit yang cerah dan berwarna kebiruan.
dari Perkebunan hingga di ketinggian 1800 m dpl ditempuh jalan kaki kurang lebih 2 jam,jalur menanjak tapi terkadang (langka) jalur berbaik hati dengan sedikit bonus landai.Vegetasi pegunungan dengan tipikal hutan lumut(Lower montane forest) bisa dijumpai pada ketinggian 1600-1800 m dpl.jenis2 keanekaragaman flora lebih kaya diarea ini.

Dari Pos 1800 m,kami memutuskan untuk ke salah satu puncak,yaitu puncak butak.bukan merupakan puncak yang biasa untuk pendakian.dari pos 1800 m menuju puncak butak memakan waktu 1 jam..namun,medan terjal 45 derajat hingga kemiringan yang mengharuskan memanjat.jalur menuju puncak melewati igir2/punggungan gunung,jadi keseimbangan musti dijaga atau kalo takut lebih baik merangkak..(-:
vegetasi di sekitar puncak hingga puncak berupa padang rumput savana dan merupakan tempat yang terbuka.dan keanekaragaman flora disini kurang dibanding pos 1800 m dpl.

Selasa, 28 April 2009

Gunung Lawu menuju Puncak (akhir 2008)

Setelah dinantikan dan direncanakan berulang kali dan sering kali batal mungkin lebih tepatnya delay,meminjam istilah penerbangan tapi tanpa ada yang complain,akhirnya terlaksana juga cita2 ke puncak gunung Lawu..
Walaupun saya sering ke Gunung Lawu (sekitar lereng gunung Lawu,lihat pada post sebelumnya),tetapi menuju puncak sejatinya baru terlaksana pada kesempatan kali ini.

Perjalanan kali ini tidak seperti biasanya,karena tidak fokus ke ekplorasi,lebih kepada pemenuhan nadzar saya yang tertunda,nadzar jika saya lulus S-1 saya akan menuju puncak lawu.yang seharusnya terlaksana tahun 2007,otomatis perlengkapan fotografi tidak saya bawa lengkap.

Saya dan teman Terpal(Adri feat.terpal untuk pertama kalinya) berangkat dari Yogja menuju Cemara Sewu yang kurang lebih ditempuh selama 2,5 jam ,kemudian Pendakian dimulai dari Pos Cemara sewu +-1800 m dpl,dengan ditemani Kang Yanto dan Londho(sederek dari Paguyuban Giri Lawu,disingkat PGL).
Kami menempuh +-6 jam perjalanan hingga di pos terakhir (+-3100 m dpl)..

Awal track kita akan disambut oleh "vegetasi asli",maksudnya asli buat memenuhi kebutuhan perut,"asli" jenis2 vegetasi lahan pertanian hingga pos I,lewat dari pos I sampai ke pos terakhir lebih banyak didominasi hutan cemara dan sisa2(pernah terbakar hebat) vegetasi tipe hutan gunung jawa timur diatas ketinggian 2000 m dpl.

Tidak disarankan bagi pecinta keanekaragaman flora untuk melalu jalur ini.disarankan berangkat dari jalur Candi Cetho .walaupun track lebih panjang dan menantang,menurut info diperlukan sekitar 3 hari perjalanan untuk mencapai puncak. tapi "impas" perjalanan tersebut dengan adanya keanekaragaman floranya lebih tinggi.

Pada umumnya Track Cemara Sewu amat bersahabat bagi saya karena jalurnya yang jelas,bukan jalur jalur setapak dan jalurnya dilapis batu atau istilah belandanya makadam (maklum obyek wisata ritual),akan tetapi track tersebut sepertinya menjadi tidak bersahabat bagi rekan saya,Mr.Nak Nyo karena kakinya terantuk batu pada awal pendakian dari Pos I menuju ke Pos II sehingga jalannya jadi "abnormal" dan jalur menanjak yang dijumpai pada ketinggian antara 2400-mendekati sendang drajat lebih tepatnya disebut jalur bertangga.

Setelah melewati jalur bertangga kami pun berhenti di Sumur Jalatunda beberapa rekan yang "Slim" bahasa jakartanya body ideal bahasa jelasnya badannya kecil dan kurus,tapi bukan kurus sakit,turun ke Sumur yang memiliki kedalaman mungkin sekitar 30 meteran dan saya menunggu diatas karena menyadari kelas berat melibihi tonase dan tidak bisa masuk ke mulut sumur yang kecil itu (-: ..sehabis ambil air sumur tersebut kami melanjutkan perjalanan hingga sampai di pos terakhir dan kami pun ngecamp 1 malam disana,lebih tepatnya mondok/nginap karena Warung mbok(lupa namanya) merupakan "rumah" bagi para pendaki dengan kapasitas 50an orang..dan dome yang kami bawapun tetap bertempat di Tas Carrier.

Hari kedua menuju puncak,yang sebenarnya tidak jauh dari basecamp terakhir.sangat disayangkan cuaca mendung,berkabut dan sering turun gerimis..kurang ideal untuk fotografi, setelah foto sekeliling dan rekan yang terjangkit virus narsis memuaskan diri berfoto..kami pun turun ke basecamp yang selanjutnya masak untuk makan siang dan turun ke Cemara Sewu.

Tidak lupa sebelum turun kami menyempatkan diri "berpamitan" kepada Sunan Lawu.Ya namanya bertamu pasti pamitan bukan??

Dalam perjalanan turun,kami pun berhenti di Sendang Drajat,sebuah sumber air atau kubangan berisi air lebih tepatnya..
Sayangnya,dari rekan2 yang pada awalnya berniat mandi di Sendang Drajat tiba2 mengurungkan niatnya, tinggallah saya,mojhol dan Nak Nyo yang mandi..ya, kesan pertama air yang jatuh dikepala serasa di jatuhin barang berang yang utuh,dingin sampai perih dan mati rasa..tapi selepasnya jadi hangat,sensasi unik bukan?

Abis Mandi,lanjut lagi perjalanan,dari Sendang drajat menuju Cemara Sewu..perjalanan pulang cuma ditempuh selama 3 jam..(bisa sambil lari..hehe).dan dalam perjalanan pulang kami sering berpapasan dengan pendaki lain dan "pendaki" ritual(maklum bulan suro,mo nyuci keris kata simbah)..dan tidak jarang jalur pendakian jadi macet,saking banyaknya yang naik,sampai kita harus bergantian..(Puncak nggak kalah loh)
dan pemandangan unik yang tidak kalah menarik dari pemandang gunung itu sendiri adalah kostum para "pendaki" yang ???...

Ada yang berpakaian hitam2 pake caping pak tani dan bawa tongkat yang diukir..
dalam hati saya berkomentar "Ki sanak,perjalanan masih jauh,Ki sanak dari mana?,pusaka kyaisuduklakang hanya bisa didapatkan bagi yang berhati bersih ki sanak(hehe)"
Ada pula yang pake Helm,ya helm motor.."ada event off road diatas ya pak?"
Ada yang bawa koper "naik haji kloter dari Gn.Lawu?"
Ada yang berdandan dan make parfum wangi banget "ada mall diatas?"
Yah bermacam2 dan aneh2,kostum peserta benteng Takeshi pun jadi kalah menarik.

Tidak terasa karena sambil mengamati fenomena unik tadi, sampai juga di Cemara Sewu,disambut sdr2 PGL..kita pun makan bareng..
dengan suasana yang kekeluargaan
dan sayapun masih tertegun,terbawa perasaan setengah tidak percaya klo saya akhirnya sampai juga di Puncak Gunung Lawu..
dan packing kami pun balik lagi ke YOgja..
Sampai jumpa lagi Gunug Lawu dan saudara2 PGL

Lawu akhir 2008.

Sabtu, 25 Oktober 2008

Garut Oktober 2008

Perjalanan singkat ke Garut,jalan bareng sama Chi'en lee,William,Mas Suska,Hambali,
8-14 oktober.
Perjalanan ini adalah Kunjungan saya untuk kedua kalinya ke Gunung Papandayan dan Kunjungan untuk pertama kalinya ke gunung tukung gede-gunung mandalagiri naik dari Cikereteg dekat Cikajang..
Sangat disayangkan beberapa situs flora yang unik sudah dirusak/dijarah oleh para pemburu tanaman hias hutan..hanya sisa2 saja yang terlihat seolah menegaskan dulunya pernah hidup dengan damai di alamnya.

Jumat, 12 September 2008

Pandangan orang awam terhadap Gunung

Gunung,kesan pertama bagi orang awam. Dingin,tinggi,capek naiknya,banyak yang ilang,takut ketemu ular,banyak lintah ngisap darah(pacet), ketemu hewan buas,hutan belantara,tempatnya penampakan dhemit, setan alas, kata orang Jawa Jalmo moro Jalmo mati (datang dan gak jaminan kembali),tempatnya orang cari pesugihan,tempat semedi dan lain2..
Tapi sekali datang ke gunung dan merasakan alias "down to earth" dialamnya..Hati2...tiada tahun dilewati walaupun sekali saja kegunung..hilang sudah anggapan aneh2 tadi..